Berbicara tentang air terjun, ternyata di Kediri ada beberapa air terjun yang keren, eksotis dan juga menyuguhkan keindahan alam disekelilingnya. Suara gemercik air yang disambung kicauan burung membuat suasana semakin menenangkan dan sangat cocok untuk melepas penat disela aktivitas yang dijalani. Beberapa air terjun yang biasa kita ketahui antara lain Air Terjun Dolo, Air Terjun Irenggolo, Air Terjun Sumberjodo dan Air Terjun Ngleyangan. Mari kita ulik satu-persatu keindahan alam yang tak ternilai harganya ini.
Air Terjun Dolo
Terletak di dusun Besuki, desa Jugo, kecamatan Mojo. Jarak dari pusat kota sekitar 25 km. Lokasinya berada di dataran tinggi berkisar 1800 mdpl. Selain bisa untuk mandi, air terjun Dolo juga mempunyai banyak fasilitas antara lain area perkemahan, area pendakian, taman bermain, jalur untuk jogging, warung dan juga mushola. Harga tiket masuk hanya Rp 7000 saja, buka pada jam 07.00 17.30. Terdapat dua rute yang bisa dilalui untuk menuju ke wisata air terjun Dolo ini. Rute pertama adalah melalui Puhsarang dan rute kedua melalui pasar Muning. Perjalanan menuju air terjun Dolo akan melewati daerah perbukitan dengan pemandangan alam yang cukup indah bagi wisatawan. Setelah tiba dilokasi, kita tidak langsung bisa menemukan air terjun tersebut, tapi harus berjalan kaki menyusuri anak tangga terlebih dahulu. Sesampainya di air terjun kita akan disambut dengan suhu dingin yang membuat tempat ini menjadi menenangkan. Jangan lupa membawa persediaan bekal dan dilokasi juga terdapat gazebo untuk bersantai dan istirahat.
Gambar: instagram @deni_namaku
Air Terjun Irenggolo
Beralamat di jalan Besuki, desa Jugo, kecamatan Mojo. Rute menuju ke air terjun Irenggolo masih satu arah dengan wisata air terjun Dolo. Jadi bagi kalian yang ingin seharian berwisata bisa langsung menuju kedua air terjun yang lokasinya berdekatan ini. Wisata air terjun Irenggolo tidak memakai tiket masuk alias gratis, sungguh destinasi berlibur yang hemat dikantong dan hanya cukup membayar parkir kendaraan saja. Beberapa fasilitas yang disediakan antara lain toilet umum, kolam renang dan tempat bermain anak-anak. Saat bulan suro, diadakan prosesi adat Sesaji Tirto Husono yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Meski konon terdapat mitos yang kerap didapat oleh warga sekitar, pengunjung tetap datang untuk merasakan keindahan ai terjun Irenggolo tersebut.
Gambar: instagram @stella_melin
Air Terjun Sumber Jodo
Berlokasi di desa Medowo, kecamatan Kandangan. Buka pada jam 07.00 - 17.00. Air terjun ini masih jarang diketahui oleh wisatwan karena lokasi yang berada di dalam hutan dan medannya masih sangat sulit. Juga dikatakan masih sepi pengunjung, tapi bagi yang sudah pernah mengunjunginya, tempat ini sangat sejuk dan dingin, ditambah dengan pemandangan yang memanjakan mata. Menurut sejarah, konon ditempat ini menjadi pertemuan dua insan yang bertemu tepat di sumber tersebut dan akhirnya mereka berjodoh. Maka dinamakanlah Sumber Jodo. Air terjun Sumber Jodo juga dipercaya oleh warga setempat bisa mengobati penyakit seperti rematik.
Gambar: instagram @bendolcaptain
Air Terjun Ngleyangan
Terletak di desa Parang, kecamatan Banyakan ini buka pada jam 08.00 - 17.00. Dengan harga tiket masuk sebesar Rp 7000. Wisata yang juga masih tidak banyak orang tahu ini memiliki medan yang cukup sulit, jadi harus ekstra berhati-hati. Tenang saja, sepanjang jalan mata kita akan disuguhi oleh pemandangan alam yang indah dan lelahnya perjalanan terbayar dengan keindahan berupa air terjun yang bening dan asri, karena terdapat pula pepohonan rimbun disekitarnya. Disana kita bisa mandi dibawah air terjun yang sangat dingin, mendirikan tenda untuk camping dan juga bersantai menikmati keindahan pemandangan disekelilingnya. Jangan lupa untuk membawa bekal karena belum terdapat warung disekitar air terjun. Menurut sejarah, terdapat beberapa situs kuno berupa sumur tua yang dibangun saat Mpu Brahmaraja dan putrinya, Dewi Amisani yang tinggal di dalam hutan gunung Wilis untuk bertapa selama beberapa waktu. Hingga akhirnya mereka dijemput untuk menjadi raja di kerajaan Kediri dengan gelar Sri Maharaja Kertajaya menggantikan Jayasheba yang turun tahta. Namun sayang, pada masa kepemimpinannya, kerajaan Kediri runtuh akibat serangan Ken Arok dari Tumapel.
Gambar: instagram @hakim_ewo
0 Comments