INFOKEDIRIRAYA.COM - Pada jaman dahulu kala ada sebuah cerita rakyat di Jawa Timur, terdapat sebuah kerajaan besar bernama Kahuripan yang dipimpin oleh seorang raja yaitu prabu Airlangga. Prabu yang berasal dari pulau Bali, ia adalah seorang putra raja di Bali. Saat prabu Airlangga menginjak masa tuanya, ia ingin menjadi pertapa dan tahta kerajaan Kahuripan akan diserahkan kepada putri permaisurinya semata wayang yaitu Sanggramawijaya.
Namun, Sanggramawijaya menolak keinginan ayahnya, ia tidak punya keinginan menjadi raja dan hanya ingin menjadi seorang pertapa. Sanggramawijaya meminta restu ayahnya menjadi pertapa di goa Selomangleng di kaki gunung Klotok kecamatan Mojoroto. Lalu ia pun mengubah nama menjadi Dewi Kili Suci. Prabu Airlangga akhirnya berkeinginan menyerahkan tahta kerajaan pada dua putranya yang berasal dari selir. Putra pertama bernama Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Sang prabu kebingunan untuk memilih salah satu yang akan diberi tahta kerajaan Kahuripan.
Prabu Airlangga berusaha mencari jalan keluar yang adil dan terbaik. Ia mengutus Mpu Bharada pergi ke Bali. Mpu Bharada diperintahkan untuk meminta tahta kerajaan milik ayahanda prabu Airlangga dipulau Bali untuk salah satu putranya nanti. Ternyata, tahta milik ayahanda prabu Airlangga di pulau Bali sudah diberikan kepada adiknya yang bernama Anak Wungsu. Setibanya dari pulai Bali, mpu Bharada mengabarkan hal tersebut pada prabu Airlangga. Mpu Bharada lalu memberi saran agar prabu Airlangga mempercayakan dirinya mencari cara agar dapat membagai kerajaan menjadi dua bagian yang sama besar.
![]() |
Gambar: nusadaily.com |
Keesokan harinya mpu Bharada terbang dengan membawa sebuah kendi berisi air. Dari angkasa ia tumpahkan air kendi itu sembari terbang melintas persis ditengah kerajaan Kahuripan. Sungguh ajaib, tanah yang terkena tumpahan air kendi tersebut langsung berubah menjadi sungai. Sungai itu menjadi besar dan airnya pun sangat deras. Sekarang sungai tersebut bernama sungai Brantas.
Kerajaan Kahuripan sekarang telah menjadi dua bagian, batasnya adalah ciptaan mpu Bharada yaitu sungai Brantas. Prabu Airlangga lalu menyerahkan dua bagian dari kerajaan Kahuripan itu kepada Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Bagian kerajaan Kahuripan sebelah timur diserahkan pada Mapanji Garasakan, kerajaan itu diberi nama kerajaan Jenggala. Sedangkan bagian barat sungai diserahkan pada Sri Samarawaijaya, kerajaan itu diberi nama kerajaan Panjalu atau Kediri. Yang sekarang menjadi kota Kediri. Prabu Airlangga pun tenang untuk pergi dari kahuripan dan menjadi pertama di pucangan serta mengganti namanya menjadi Resi Gentayu.
0 Comments